Menurut freud identitas sudah ditentukan dan terbentuk sejak anak-anak saat berusia 5 atau 6 tahun. Namun Erikson membantah pendapat Freud. Erikson berpendapat bahwa pembentukan identitas merupakan proses yang dapat berlangsung seumur hidup.
Menurut Erikson kepribadian (terutama berfokus pada identitas) berkembang melalui 8 tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap (yaitu kepribadiannya) tergantung dari hasil tahapan sebelumnya dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal.
Erikson menggunkan tahapan psikoseksual milik Freud sebagai dasar teorinya dan 5 tahapan pertamanya memang mencerminkan krisis ego yang berhubungan dengan tahapan Freud ajukan.
Berikut adalah 8 tahapan Erikson yang sering disebut sebagai tahapan psikososial.

TAHAPAN PSIKOSOSIAL
PERIODE PERKEMBANGAN
TAHAPAN FREUD
KETERAMPILAN EGO YG DIPEROLEH
DESKIRIPSI
Rasa Percaya
VS Rasa Tidak Percaya
Lahir – 1 tahun
Oral
Harapan
Dengan pengasuhan hangat dan peka, bayi memiliki kepercayaan diri atau keyakinan bahwa dunia itu baik.
Rasa tidak percaya muncul bila bayi harus menunggu terlalu lama untuk bisa merasakan kenyamanan dan bila diperlakukan dengan kasar.
Jika krisis ego dalam tahap ini tidak terselesaikan individu akan mengalami kesulitan dalam membentuk rasa percaya dengan orang lain sepanjang hidupnya.
Otonomi VS Rasa Malu dan Ragu
1-      3 tahun
Anal
Kemauan
Dengan menggunakan keterampilan mental dan motorik baru, anak-anak ingin memilih dan memutuskan sendiri.
Orangtua bisa mendorong otonom dengan memberikan banyak pilihan bebas sewajarnya dan tidak memaksa atau membuat malu si anak
Hasil yang sukses dalam tahap ini akan menghasilkan anak yang dapat membedakan antara benar dan salah dan hampir selalu mau memilih yang “benar”.
Inisiatif VS Rasa Bersalah
3-      6 tahun
Phallic
Tujuan
Anak belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan tidakannya. Anak juga belajar bahaimana bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Jika tahapan ini tidak berhasil membuat anak takut untuk mengejar mimpinya dan anak tidak mampu mengambil inisiatif atau keputusan menyebabkan anak merasa rendah diri, dsb.
Produktif VS Inferioritas
6 - 11 tahun
Laten
Kompetensi
Anak-anak belajar untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan dari menyelesaikan tugas-tugasnya (akademis). Jika dalam tahapan ini sukses akan menciptakan anak yang dapat memecahkan masalah dan bangga akan prestasinya. Namun apabila sebaliknya anak merasa inferior (seolah tidak mampu menemukan solusi positif)
Identitas VS Kebingungan Peran
Remaja
Genital
Kesetiaan
Remaja berupaya menjawab pertanyaan, “siapa aku, dan apa peranku di tengah masayarakat?” dengan menggali nilai dan tujuan kerja, anak muda membentuk identitas pribadi mereka.
Hasil negatifnya adalah krisis identitas – seseorang yang tidak yakin siapa dirinya dan yang selalu berusaha keras untuk mencari tahu siapa dirinya.
Keintiman VS Kesendirian
Dewasa Awal
Tidak Ada
Cinta
Para orang dewasa muda mempelajari cara berinteraksi dengan orang lain secara mendalam.  Mereka berusaha menjalin hubungan akrab dengan orang lain. Oleh karena itu kekecewaan yang pernah dirasakan sebelumnya, beberapa individu tidak bisa membangun hubungan akrab dan tetap terasing.
Generativitas VS Stagnasi
Dewasa Tengah / Madya
Tidak Ada
Perhatian
Individu mulai menyerahkan dirinya pada orang lain, terkadang dalambentuk membesarkan dan mengasuh anak  atau melalui kerja produktif. Pribadi yang tidak mampu berbuat seperti itu merasa tidak memiliki pencapain berarti.

Integritas Ego VS Keputusasaan
Dewasa Akhir
Tidak Ada
Kebijaksanaan
Orang usia lanjut merenungkan jenis pribadi seperti apa mereka saat ini. Integritas muncul dari perasaan bahwa hidup itu pantas untuk dijalani. Mereka yang merasa tidak puas dengan hidup mereka yang terus dihantui oleh perasaan takut akan mati.








Harry Stack Sullivan di lahirkan disuatu daerah pertanian dekat Norwich, New York, pada tanggal 21 Februari 1892, dan meninggal pada tanggal 14 Januari 1949 di Paris. Ia meraih gelar dokternya dari Chicago College of Medicine and Surgery pada tahun 1917, dan bekerja pada angkatan bersenjata selama perang dunia I. Pada tahun 1922 ia pergi kerumah sakit Santa Elizabeth di Washington D.C, dimana ia berada pengaruh William Alanson White seorang pakar dalam ilmu neuropsikiatri di Amerika. Harry stack Sullivan menekankan bahwa kepribadian semata-mata merupakan suatu hipotesa, “sebuah ilusi”, yang tidak dapat diselidiki atau diamati secara terpisah dari situasi interpersonal. Kontek Harry S Sullivan yang dipelajari konteks atau situasi interpersonalnya bukan person manusianya. Bagian dari kepribadian lebih banyak dari kejadian-kejadian interpersonal dari pada kejadian-kejadian intrapsikis. Kepribadian merupakan suatu pusat dinamika, bermacam-macam proses yang terjadi dalam suatu seni interpersonal. Dinamika merupakan suatu karakter manusia, dinamika memberikan watak kepada hubungan interpersonal seseorang. Kebanyakan dinamika mempunyai tujuan untuk memuaskan kebutuhan dasar organis. Namun ada suatu dinamika penting yang berkembang menjadi hasil dari keinginnan /kecemasan dinamika ini disebut “the dynamisn of the self on “the self-system).

Konsep-Konsep Dasar

1.      Teori Kepribadian Sullivan

Sulivan adalah pencipta pandangan baru yang terkenal dengan nama interpersonal   theory of psychiatry. Ajaran pokoknya teori ini dalam hubungannya dengan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah “pola yang relative menetap dalam situasi-situasi antar pribadi yang berulang yang menjadi ciri kehidupan seorang manusia”. Kepribadian merupakan suatu etnis hipotesis yang tidak dapat dipisahkan dari situasi-situasi  sosial yang dapat dinikmati sebagai kepribadian Sullivan tidak menyangkut pentingnya hereditas dalam membentuk dan membangun organisme, namun ia berpendapat bahwa apa yang khas manusiawi merupakan produk dari interaksi-interaksi sosial.


2.      Struktur Kepribadian

Sullivan memiliki ketegasan dalam konteks kepribadian, ia cenderung merendahkan id-ego-superego, yang membuat kepribadian menjadi statis/stabil. Sullivan memberikan gambaran yang penting tentang struktur kepribadian yang nyat-nyata stabil dalam waktu lama yaitu: dinamisme, personifikasi, istem self, dan proses kognitif.

1.      Dinamisme (The Dynamism)

Dinamisme adalah pola khas tingkah laku yang menetap dan berulang kali terjadi dan menjadi cirri khusus seseorang. Transformasi energy bisa bersifat terbuka atau bersifat tertutup. Dinamisme merupakan pola yang spesifik dan berulang dari tingkah laku yang mejadi cirri khas seseorang. Dinamisme yang menjadi pembeda antar manusia tidak berhubungan dengan bagian tubuh, tetapi menjadi cirri khas hubungan natar pribadi. Suatu kebiasaan bagaimana mereaksi orang lain, baik dalam bentuk perasaan, sikap mapun tingkah laku yang terbuka.

2.      Personofikasi (Personification)

Personifikasi adalah gambaran mengenai diri atau orang lain yang dibangun berdasarkan pengalaman yang menimbulkan kepuasan atau kecemasan. Hubungan interpersonal yang member kepuasan cenderung membangkitkan image-positif, sedangkan interpersonal yang melibatkan kecemasan akan membangkitkan image-negatif.






Erich  Fromm, seperti Alfred Adler dan Karen Horney, berpendapat bahwa kita tidak hanya dipengaruhi dan dibentuk oleh kekuatan naluri biologis kita, seperti yang dikemukakan oleh Fromm. Oleh karena itu, Fromm mengemukakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya .
Penekanan Fromm pada faktor sosial dari kepribadian lebih luas daripada Adler dan Horney. Kita bisa katakan bahwa Fromm mencakup pandangan yang lebih luas pada perkembangan kepribadian daripada teori–teori lainnya, hal ini disebabkan oleh mengutamakan aspek sejarah. Dia menjelaskan bahwa kita dapat menemukan kejadian–kejadian sejarah pada akar dari kesepian, keterasingan dan terabainya seseorang. Untuk menemukan tujuan dalam hidup, kita perlu menghilangkan perasaan–perasaan terasing dan mengembangkan perasaan saling memiliki. Sebaliknya, meningkatnya kebebasan yang kita dapatkan dapat meningkatkan kesendirian dan keterasingan kita. Terlalu banyak kebebasan bisa menjadi sebuah jebakan sehingga menyebabkan kondisi yang tidak baik, yang mana sebaiknya kita cegah.
Fromm meyakini bahwa konflik pribadi yang kita alami berasal dari masyarakat yang kita bangun bersama. Fromm juga optimis mengenai kemampuan kita untuk mengembangkan karakter kita dan menyelesaikan masalah kita sendiri – masalah yang diciptakan oleh masyarakat kita. Kita tidak saja menerima imbas dari pengaruh sosial sebagai penentu dari kepribadian kita dan masyarakat. Fromm adalah seorang psikoanalisis, filsuf, sejarahwan, dan budayawan. Fromm  mengumpulkan banyak data diluar jangkauan psikoanalisa dan menawarkan pemahaman yang unik mengenai interaksi antara sifat–sifat alami manusia dengan masyarakat.

Konsep-Konsep Dasar
Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Tipologi Sosial
Fromm membagi sistem struktur masyarakat menjadi tiga bagian berdasar karakter  sosialnya:
1.   Sistem A, yaitu masyarakat-masyarakat pecinta kehidupan. Karakter sosial masyarakat ini penuh cita-cita, menjaga kelangsungan dan perkembangan kehidupan dalam segala bentuknya. Dalam sistem masyarakat seperti ini, kedestruktifan dan kekejaman sangat jarang terjadi, tidak didapati hukuman fisik yang merusak. Upaya kerja sama dalam struktur sosial masyarakat seperti ini banyak dijumpai.
2.  Sistem B, yaitu masyarakat non-destruktif-agresif. Masyarakat ini memiliki unsur dasar tidak destruktif, meski bukan hal yang utama, masyarakat ini memandang keagresifam dan kedestruktifan adalah hal biasa. Persaingan, hierarki merupakan hal yang lazim ditemui. Masyarakat ini tidak memiliki kelemah-lembutan, dan saling percaya.

3. Sistem C, yaitu masyarakat destruktif. Karakter sosialnya adalah destruktif, agresif, kebrutalan, dendam, pengkhianatan dan penuh dengan permusuhan. Biasanya pada masyarakat seperti ini sangat sering terhadi persaingan, mengutamakan kekayaan, yang jika bukan dalam bentuk materi berupa mengunggulkan simbol.







Psikoanalitik teori Karen Horney mengembangkan salah satu teori yang paling terkenal dari neurosis. Dia percaya neurosis yang dihasilkan dari kecemasan dasar yang disebabkan oleh hubungan interpersonal. Teorinya mengusulkan bahwa strategi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan seringkali digunakan secara berlebihan, menyebabkan mereka mengambil bentuk kebutuhan.
Menurut Horney, kecemasan dasar (karena neurosis) dapat terjadi akibat berbagai hal termasuk, "... dominasi langsung atau tidak langsung, ketidakpedulian, perilaku tak menentu, kurangnya rasa hormat untuk kebutuhan individu anak, kurangnya bimbingan yang nyata, sikap meremehkan, terlalu banyak kekaguman atau tidak adanya itu, kurangnya kehangatan yang dapat diandalkan, harus berpihak dalam perselisihan orang tua, terlalu banyak atau terlalu sedikit tanggung jawab, perlindungan lebih, terpisah dari anak-anak lain, ketidak adilan, diskriminasi, ingkarjanji, suasana bermusuhan,  dan seterusnya "(Horney, 1945).
Horney tidak percaya bahwa alam bawah sadar merupakan penentu kepribadian dan konflik masa kecil yang penting, tapi ia mempertanyakan penekanan Freud pada konflik seksual. Dia percaya konflik adalah masalah interpersonal yang belum terselesaikan. Seperti Erikson, Horney percaya kekuatan budaya / sosial, harus dipertimbangkan. Dia juga percaya perbedaan peran gender yang dipelajari dalam masyarakat, bukan hasil dari perbedaan anatomi. Pendekatan relasional Horney telah menjadi dasar untuk terapi keluarga kontemporer dan beberapa teori perkembangan sosial.


Karen Horney adalah seorang psikolog terkenal dan salah satu pemikir tentang neurosis yang terbaik. Pendekatan psikologis Horney adalah Freudian, kendati tidak termasuk ke dalam tiga tokoh utama psikologi Freudian.
                              PRINSIP KEPRIBADIAN HORNEY
Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar yang dirumuskan sebagai berikut : perasaan yang terdapat pada anak karena terisolasi dan tak berdaya dalam dunia secara potensial bermusuhan. Sejumlah besar faktor yang merugikan dalam lingkungan dapat menyebabkan anak mereka tidak aman, yakni dominasi langsung atau tak langsung antara lain seperti Sikap masa bodoh, tingkah laku eratik, kurang menghargai kebutuhan-kebutuhan pribadi anak, kurang sungguh-sungguh dibimbing, sikap-sikap meremehkan anak.

LINGKARAN SETAN – KECEMASAN
Kecemasan dan permusuhan cenderung ditekan (repress), atau dikeluarkan dari kesadaran, karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan menunjukan rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan. oleh Horney  yang dinamakn Lingkaran setan atau vicious circle. Dimulai sejak akhir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk dapat menghadapi tekanan lingkungan.

a.      Kecemasan Dasar
Kecemasan dasar (basic anxiety) adalah ketakutan akan ditinggal sendiri, tidak berdaya, dan perasaan tidak aman yang seorang anak miliki. Kecemasan ini muncul dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh anak yang berkaitan dengan orang tuanya, seperti kurangnya kehangatan, stabilitas, rasa hormat, dan keterlibatan.
b.     Kecemasan dan Konflik
Menurut Horney semua orang mengalami creature anxiety, perasaan kecemasan yang normal muncul pada masa bayi, ketika bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya dan rentan itu dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan membantu bayi belajar menangani situasi bahaya itu. Sebaliknya, tanpa bimbingan yang memadai bayi akan megembangkan basic anxiety, basic hostility, dan terkadang neurotic distress.
·       Konflik Interpersonal ; kebebasan vs Kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia, yang tidak dapat dihindari. Suatu ketika, harapan, minat, atau pendirian seseorang bertabrakan dengan orang lain. Konflik dalam diri sendiri adalah bagian yang integral dari kehidupan manusia, misalnya dihadapkan pilihan dua keingianan yang arahnya berbeda, atau antara harapan dengan kewajiban atau antara dua perangkat nilai.
Orang normal mampu memakai bermacam-macam strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedang orang neurotik secara kompulsif memakai strategi pertahan yang sama yang pada dasarnya tidak produktif. Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan hubungan antar manusia.:
                                           
                                 
·     Konflik Intrapsikis
Kecenderungan neurotik yang timbul dari kecemasan dasar, berkembang dari hubungan anak dengan orang lain. Menurutnya, proses intrapsikis semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi kemudian mengembangkan eksistensi dirinya terpisah dari konflik interpersonal. . Menurutnya, proses intrapsikis semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi, yang sudah terjadi menjadi bagian dari sistem keyakinan, proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi dirinya terpisah dari konflik interpersonal.

3. STRUKTUR KEPRIBADIAN
a.      Diri Ideal ( Ideal Self)
Horney percaya bahwa makhluk hidup, jika diberikan sebuah lingkungan dengan kedisiplinan dan kehangatan, akan mengembangkan perasaan aman dan percya diri serta kecenderungan untuk memiliki pemahaman diri. Sayangnya, pengaruh-pengaruh negatif awal sering kali menghambat kecenderungan alami seseorang memperoleh pemahaman diri atau mencapai realisasi diri, sebuah situasi yang membuat mereka merasakan perasaan terpisah dan rendah diri.
b.      Pencarian Keagungan Neurotik (Neurotic Search for Glory)
Pencarian keagungan yang neurotik adalah gambaran orang yang menganggap diri ideal itu nyata, mereka memasukannya secara komprehensif kedalam semua aspek hidupnya.
c.      Penuntut yang Neurotik
Meyakini bahwa ada yang salah dengan dunia luar, mereka menganggap bahwa diri mereka itu khusus sehingga berhak diperlakukan sesuai dengan gambaran diri ideal mereka sendirii.
d.      Kebanggaan Neurotik
Kebanggaan neurotik adalah kebanggan yang semu, bukan didasarkan pada pandangan diri yang realistik, tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri ideal.
Orang neurotik memandang dirinya sebagai orang yang mulia, hebat, dan sempurna, sehingga kalau orang lain tidak memperlakukan mereka dengan pertimbangan khusus, orang itu menjadi sedih.
e.       Menghina Diri (despise self)
Orang neurotik yang mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya sendiri, karena mereka akhirnya menyadari bah Mereka kemudian mulai membenci dan memandang rendah dirinya sendiri. wa diri nyata tidak cocok dengan diri idealyang mereka dambakan.







Sejarah Alferd Adler
Adler merupakan anak kedua daripada 6 adik – beradik. Beliau mempunyai seorang kakak yang bernama Sigmund. Semenjak dari kecil, Adler sering dibanding – bandingkan dengan abiliti kakak sulungnya. Adler merasa cemburu dengan kakaknya yang selalu dibanggakan. Adler tidak mampu untuk bergiat aktif seperti kakaknya, karena menghidap penyakit Pneumonia ketika berumur 5 tahun.
Konsep-konsep dasar menurut Adler, yaitu :
1.    Perbedaan dengan Freud
Adler semula adalah anggota bahkan ketua masyarakat psikoanalisis Wina yang menjadi organisasi pengembang teori Freud, namun kemudian memisahkan diri karena mengembangkan ide-idenya sendiri. Dia kemudian membentuk kelompoknya sendiri, yaitu Individual Psychology. Perbedaan prinsip Adler dengan Freud adalah sebagai berikut:
1.    Bagi freud motivasi utama berasal dari kesenangan (id) dan seksualitas. Namun Adler manusia dimotivasi oleh dorongan sosial bukan seksualitas.
2.  Freud memandang kepribadian sebagai proses biologik- mekanistik, sedangkan Adler termasuk pelopor ego kreatif (ego-creative).
3.   Adler menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai: setiap perbuatan dilakukan orang secara khas hidup orang itu.
4.    Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan sebagai ketidaksadaran.
5.   Adler keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak. Dia memilih tidak berpikir dalam kerangka struktur dan perkembangannya, karena konsep semacam itudianggapnya cenderung membuat konkrit sesuatu yang abstrak.

2.      Inti Kepribadian
-    Kompleks Inferioritas (Inferiority Complex) yaitu rasa minder. Ketika seseorang tenggelam dalam rasa ketidakberdayaan atau mengalami suatu peristiwa yang membuat dirinya tidak mampu berbuat apa-apa, orang tersebut kemungkinan akan merasa inferior. Jika perasaan tersebut semakin berkembang maka akan memunculkan kompleks inferior.

-   Kompleks Superioritas (superiorty complex) adalah perjuangan seseorang untuk mengatasi kompleks inferior. Sebagai cara untuk mempertahankan rasa harga diri.

-   Inferioritas Organ (organ inferiority) – ide bahwa setiap orang terlahir dengan kekurangan fisik tertentu. Adler berpendapat bahwa kelemahan-kelemahan tersebut (dan yang mungkin lebih penting, reaksi individu terhadap kelemahan itu) merupakan motivator penting bagi pilihan hidup seseorang.

-      Dorongan Agresi (aggresion drive) Adler percaya bahwa dorongan-dorongan dapat menjadi efektif maupun berbalik arah menjadi dorongan yang berlawanan (mirip dengan mekanisme pertahanan milik Freud). Agresi dinilai penting bagi Adler karena agresi merupakan reaksi seseorang untuk merasakan ketidakberdayaan atau inferioritas – sebuah pemberontakan melawan ketidakmampuan untuk meraih atau menguasai sesuatu.

-   Protes Maskulin (masculine protest) Adler percaya bahwa seluruh anak-anak diberikan label fenimim oleh karena ketidakberdayaan dan ketergantungan mereka dalam tatanan sosial, baik anak lelaki atau perempuan mengalami proses maskulin ini. Jadi protes maskulin ini adalah usaha individu untuk menjadi kompeten dan independen -  berotonomi dan tidak lagi bergantung pada orang tua.

3.      Kepribadian Menurut Angka Kelahiran
Dengan berfokus pada struktur social dan observasi yang tajam (baik terhadap masa kecilnya sendiri maupun masa kecil orang lain), Adler  menjadi yakin akan pentingnya urutan kelahiran dalam menentukan karakteristik kepribadian


Anak Sulung
Anak Kedua
Anak Bungsu
Anak Tunggal
Situasi Dasar
Menerima perhatian tidak terpecah dari orang tua.

Turun tahta akibat kelahiran adik, dan harus berbagi perhatian
Memiliki model atau perintis, yakni kakaknya.

Harus berbagi perhatian sejak awal
Memiliki banyak model, menerima banyak perhatian, walaupun berbagi, tidak berybah sejak awal.

Sering dimanja
Menerima perhatian tidak terpecah dari orang tua

Cenderung cukup dengan orang tuanya
Sering dimanja
Dampak Positif
Bertanggung jawab, melindungi dan memperhatikan orang lain.
Organisator yang baik
Motivasi tinggi.
Memiliki interes social.
Lebih mudah menyesuaikan diri dibandingkan kakaknya.
Kompetisi yang sehat.
Sering mengungguli semua saudaranya.
Ambisius yang realistic.
Masak social
Dampak Negatif
Merasa tidak aman, takut tiba-tiba kehilangan nasib baik.
Pemarah, pesimistik, konservatif, perhatian pada aturan dan hukum.
Berjuang untuk diterima.
Tidak kooperatif,m senang mengkritik orang lain.
Pemberontak dan pengiri permanan, Cenderung berusaha mengalahkan orang lain ,
Kompetitif berlebihan
Mudah kecil hati,
Sukar berperan sebagai pengikut,
Merasa inferior dengan siapa saja,
Tergantung keepada orang lain,
Ambisi yang tidak realistic
Gaya hidup manja
Ingin menjadfi pusat perhatian,
Takut bersaing dengan orang lain,
Merasa dirinya benar dan setiap tantangan harus disalahkan,
Perasaan kejasama rendah,
Gaya hidup manja

4.      Teori Adler
Teori Adler dapat dipahami melalui pengertian –pengertian pokok yang dipergunakannya untuk membahas teorinya tersebut.
o   Induvidualitas sebagai pokok persolan
Pentingnya sifat khas yaitu induvidualitas , serta sifat pribadi manusia. Orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat,sifat , serta nilai-nilai nyang khas. Setiap tindakan yang dilakuka seseorang membawakan corak khasbgaya kehidupan yang bersifat induvidual.

o   Pandangan Teologis
Manusia terlahir memiliki cita-cita atau fikiran yang semata-mata bersifat semu, yang tidak ada buktinya dan faktanya secara realitas.

o   Dua dorongan pokok
Dalam diri manusia tertapat 2 hal pokok yang melatar belakangi untu berperilaku, yaitu:
a.       Dorongan kemasyarakatan, yang mendorong manusia agar terjun dan mengabdi kepada masyarakat. Secara konkretnya adalah hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mengikatkan diri pada kelompok dan lain sebagainya. Dorongan kemasyarakatan adalah dorongan untuk membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat secara sempurna.
b.      Dorongan keakuan, yaitu dorongan yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri.

o      Rasa rendah diri dan kompensasi
Orang yang memiliki organ/bagian tubuh kurang baik akan berusaha mengkompensasikan dirinya dengan jalan memperkuat jalan tersebut melalui latihan yang inisiatif. Contohnya adalah mengenai kompensasi  terhadap organ yang kurang sempurna adalah Demosthenes yang pada masa kanak-kananknya mengagap, tetapi karena latihan-latihan akhirnya menjadi orator yang paling ternama.

o      Gaya hidup
Prinsip yang dipakai untuk memahami tingkah laku seseorang. Inilah yang melatar belakangi sifat khas seeorang ,setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda.

o      Diri yang kreatif
Diri yang kreatif memberi arti kepada hidup, yang menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya.